Kehidupan setiap orang diwarnai penyusutan yang mutlak, mulai dari kondisi fisik, kemampuan berpikir, bahkan umur. Setiap detik umur kita menyusut, dengan angka yang pasti dan tanpa kompromi. Jika jatah usia kita 66 tahun, maka setiap "ulang tahun" terjadi penyusutan sisa waktu hidup.
Arena kehidupan adalah arena perniagaan atau arena bisnis. Waktu atau umur harus difungsikan dengan baik, sehingga diperoleh nilai tambah atau laba yang maksimal. Bisnis yang menyusut, terjadi karena seseorang melakukan "bunuh diri spiritual", antara lain dengan menganggap dirinya rendah, menghinakan dan memojokkan diri sendiri. Banyak orang yang menganggap kemampuan otaknya lemah, atau fisiknya payah. Paradigma mengenai dirinya sendiri, menganggap tidak berkesan, tidak mampu, tidak layak, tidak bisa, tidak berkelas, dan sebagainya. Konsep diri seperti itu jelas makin membuat bisnis-nya jadi susut.
Bisnis yang menyusut adalah bisnis yang terus menurun, makin menuju kebangkrutan, lama kelamaan modal habis. Upayakan agar bisnis terus mengembang, waktu dan umur begitu berkah, difungsikan dengan sebaik-baiknya, dengan nilai tambah sebanyak-banyaknya, bahkan berlimpah. Agar bisnis tidak menyusut, maka harus dijalani secara ilmiah, amaliah dan alamiah. Secara ilmiah, bisnis mengacu pada panduan yang jelas. Secara amaliah, bisnis harus dengan amal perbuatan, harus mengambil sikap, harus bertindak. Secara alamiah, ya bagaimana pun manusia terintegrasi dengan alam, oleh sebab itu harus kembali ke alam dan jalani dengan alami. Tidak menyimpang dari kodrat dan keterbatasan sebagai manusia, perlu ada keseimbangan antara hak dan kewajiban, dalam setiap aspek kehidupan (Atep Afia)
Senin, 12 Oktober 2009
Bisnis yang Menyusut
Diposting oleh Aang Blog di 16.59 0 komentar
Minggu, 11 Oktober 2009
Bisnis Berbatas Waktu
Segalanya berbatas waktu. Kehidupan manusia berbatas waktu, selalu ada limitnya. Bahagia berbatas waktu, sengsara pun berbatas waktu. Sehat berbatas waktu, sakit pun berbatas waktu. Waktu akan memisahkan setiap perjumpaan. Waktu juga yang akan menghentikan beragam upaya manusia. Waktu adalah karuna Allah SWT yang begitu besar, detik demi detik begitu bermakna, sangat mahal bahkan tak ternilai. Bisnis pun berbatas waktu, ada saatnya jatuh tempo.
Aebekum jatuh tempo, ada peluang untuk memenangkan pertarungan, ada kesempatan untuk meraih nilai tambah seoptimal mungkin. Bisnis dengan Allah SWT berlangsung sampai batas waktu tertentu. Ada saatnya bagi setiap orang untuk jatuh tempo, tutup usia, kembali ke alam baqa. Dengan menyadari adanya batas waktu, maka ada semangat yang luar biasa untuk menuntaskan seluruh "pekerjaan rumah", semua target pencapaian. Ketika jatuh tempo, point yang terkumpul harus maksimal. Pulang ke alam baqa harus membawa bekal yang cukup, supaya tidak melarat di sana.
Bisnis dengan manusia pun berbatas waktu, urusan bisnis apapun. Selalu tiba saatnya untuk menunaikan kawajiban, membayar cicilan kredit, membayar gaji pegawai, membayar pajak, dan sebagainya. Sebelum jatuh tempo, harus ada persiapan yang sungguh-sungguh, antara lain kemampuan membayar. Kemampuan tersebut diperleh melalui upaya pengisian waktu, dengan aktifitas yang produktif dan progresif, dengan kegiatan yang menghasilkan nilai tambah. (Atep Afia)
Diposting oleh Aang Blog di 04.40 0 komentar

